Additive manufacturing (AM) sering juga disebut dengan 3D Printing, Layer Manufacturing ataupun Rapid Prototyping. Teknologi AM menjadi teknologi yang mulai umum digunakan saat ini di Indonesia, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri telah terdapat berbagai bidang usaha yang berbasiskan penggunaan Teknologi AM. Teknologi AM menjadi salah satu teknologi yang berkembang di Era Revolusi Industri 4.0, disisi lain Pemerintah Indonesia telah mencanangkan Making Indonesia 4.0 dengan mendorong beberapa bidang industri untuk menerapkan aspek aspek teknologi Industri 4.0. Teknologi AM memiliki berbagai kelebihan diantaranya kemampuan dalam membuat bentuk yang sangat fleksibel, mudah dalam pengoperasian, investasi relatif lebih murah, serta fleksibilitas dan mobilisasi tinggi. Kelebihan-kelebihan tersebut menjadi sebuah “inovasi” baru di bidang manufaktur. Proses Pembuatan benda kerja menggunakan prinsip layer by layer. Pembuatan benda menggunakan konsep penambahan (additive) yang dimulai dari “tidak ada” menjadi “ada”, berbeda dengan konsep manufaktur subtraktif. Teknologi AM memberikan alternattif daalam pembuatan benda kerja (manufaktur) dengan berbagai kelebihan yang dimiliki.

Ada berbagai jenis Teknologi AM, dengan berbagai jenis material yang dapat digunakan, seperti material berbentuk serbuk (powder), filamen, ataupun cairan (resin). Selain itu terdapat pula berbagai jenis material seperti polimer dan logam. Adapun terdapat berbagai jenis klasifikasi teknologi yang didasarkan pada pnegklasifikasiannya, namun secara umum yang umum dikenal seperti Teknologi Fused Deposition Modeling (FDM), Stereolithography Apparatus (SLA), Selective Laser Sintering/ Melting (SLS/SLM).

3D Printer DLP

3D Printer FDM

3D Printer SLS/M